nusakini.com-Jakarta- Menteri Agama Fachrul Razi mengajak pimpinan Kementerian/Lembaga untuk menggaungkan moderasi beragama. Hal ini disampaikan Menag saat menjadi narasumber dalam Launching Aplikasi ASN No Radikal dan Webinar dalam Rangka Memperingati HUT RI ke-75 Tahun, di Jakarta. 

“Ingat, yang dimoderatkan adalah cara kita beragama, bukan agamanya. Kita harus bersikap moderat dalam bersosialisasi dengan orang lain dengan agama yang berbeda atau dalam satu agama tapi memiliki pandangan berbeda,” kata Menag, Rabu (02/09). 

• Kemenag Rumuskan Pengembangan Karier Perencana dengan Sistem Merit
• Wamenag Ajak ASN Teladani Akhlak Rasul dalam Pelayanan Publik
• Bantah Tuduhan Mangkir, Kemenag: Gus Men Hadiri Pertemuan Internasional untuk Perdamaian
• Soal Pelibatan Pegawai Kemenag Parepare yang Baragama Non Muslim di Panitia Pemberangkatan Jamaah Haji, Ini Penjelasan Kemenag Parepare
• Besok, Kemenag Bakal Gelar Sidang Isbat

Gaung moderasi beragama di lembaga pemerintahan menurut Menag menjadi langkah guna mencegah radikalisme di kalangan ASN. Hal ini tentunya menurut Menag akan mendukung terciptanya good governance. 

Sementara, Menpan RB Tjahjo Kumolo menegaskan bahwa birokrasi harus terbebas dari radikalisme. “Dalam usia Indonesia yang ke-75, harusnya sudah selesai dengan hal yang demikian itu,” ungkap MenpanRB.

Ia pun mengapresiasi Kementerian Agama dalam menanggulangi radikalisme di kalangan ASN.“Kami mengapresiasi atas ketegasan, keterbukaan bapak Menteri Agama dalam menanggulangi radikalisme dikalangan ASN,” ujar Tjahjo. 

Selain Menag, dalam kegiatan yang dihelat Kemenpan RB tersebut turut hadir Kepala BNPT Boy Rafli Amar, Kepala BKN Bima Haria Wibisana, dan akademisi Gumilar R. Somantri, pejabat eselon I dan II Kemenpan RB, serta para pejabat kepegawaian daerah yang hadir melalui webinar.(p/ab)